Watsondan Crick sang penemu struktur DNA (1) James Dewey Watsonlahir di Chicago, Illinois, pada tanggal 6 April 1928, sebagai putra tunggal dari James D. Watson, seorang pengusaha, dan Jean Mitchell. Leluhur ayahnya awalnya keturunan Inggris dan pernah tinggal di midwest selama beberapa generasi.
DNA stands for Deoxyribonucleic acid, a molecule that contains the instructions an organism needs to develop, live and reproduce. It is a type of nucleic acid and is one of the four major types of macromolecules that are known to be essential for all forms of life. Created with DNA ModelThe Nitrogen Bases or NucleotidesDeoxyribose SugarThe Phosphate Group Phosphate BackboneReferences The three-dimensional structure of DNA, first proposed by James D. Watson and Francis H. C. Crick in 1953, consists of two long helical strands that are coiled around a common axis to form a double DNA molecule is comprised of two biopolymer strands coiling around each strand has a 5ā²end with a phosphate group and a 3ā²end with a hydroxyl group.The strands are antiparallel, meaning that one strand runs in a 5ā²to 3ā²direction, while the other strand runs in a 3ā²to 5ā² diameter of the double helix is 2nm and the double-helical structure repeats at an interval of which corresponds to ten base two strands are held together by hydrogen bonds and are complementary to each two DNA strands are called polynucleotides, as they are made of simpler monomer units called nucleotides. Basically, the DNA is composed of deoxyribonucleotides are linked together by 3ā²- 5ā²phosphodiester nitrogenous bases that compose the deoxyribonucleotides include adenine, cytosine, thymine, and structure of DNA -DNA is a double helix structure because it looks like a twisted sides of the ladder are made of alternating sugar deoxyribose and phosphate molecules while the steps of the ladder are made up of a pair of nitrogen a result of the double-helical nature of DNA, the molecule has two asymmetric grooves. One groove is smaller than the asymmetry is a result of the geometrical configuration of the bonds between the phosphate, sugar, and base groups that forces the base groups to attach at 120-degree angles instead of 180 larger groove is called the major groove, occurs when the backbones are far apart; while the smaller one is called the minor groove, and occurs when they are close the major and minor grooves expose the edges of the bases, the grooves can be used to tell the base sequence of a specific DNA possibility for such recognition is critical since proteins must be able to recognize specific DNA sequences on which to bind in order for the proper functions of the body and cell to be carried out. Components of DNA Double Helix Structure The Nitrogen Bases or Nucleotides Created with DNA strands are composed of monomers called monomers are often referred to as bases because they contain cyclic organic different nucleotides, abbreviated A, T, C, and G, adenine, thymine, cytosine, and guanine are joined to form a DNA strand, with the base parts projecting inward from the backbone of the strands bind together via the bases and twist to form a double nitrogen bases have a specific pairing pattern. This pairing pattern occurs because the amount of adenine equals the amount of thymine; the amount of guanine equals the amount of cytosine. The pairs are held together by hydrogen DNA double helix thus has a simple construction wherever one strand has an A, the other strand has a T, and each C is matched with a complementary strands are due to the nature of the nitrogenous bases. The base adenine always interacts with thymine A-T on the opposite strand via two hydrogen bonds and cytosine always interacts with guanine C-G via three hydrogen bonds on the opposite shape of the helix is stabilized by hydrogen bonding and hydrophobic interactions between bases. Deoxyribose Sugar Deoxyribose, also known as D-Deoxyribose and 2-deoxyribose, is a pentose sugar monosaccharide containing five carbon atoms that is a key component of the nucleic acid deoxyribonucleic acid DNA.It is derived from the pentose sugar ribose. Deoxyribose has the chemical formula is the sugar component of DNA, just as ribose serves that role in RNA ribonucleic acid.Alternating with phosphate bases, deoxyribose forms the backbone of the DNA, binding to the nitrogenous bases adenine, thymine, guanine, and a component of DNA, which represents the genetic information in all living cells, deoxyribose is critical to life. This ubiquitous sugar reflects a commonality among all living organisms. The Phosphate Group Phosphate Backbone Created with The sugar-phosphate backbone forms the structural framework of nucleic acids, including backbone is composed of alternating sugar and phosphate groups and defines the directionality of the are composed of nucleotides that are linked to one another in a chain by chemical bonds, called ester bonds, between the sugar base of one nucleotide and the phosphate group of the adjacent sugar is the 3ā² end, and the phosphate is the 5ā² end of each phosphate group attached to the 5ā² carbon of the sugar on one nucleotide forms an ester bond with the free hydroxyl on the 3ā² carbon of the next bonds are called phosphodiester bonds, and the sugar-phosphate backbone is described as extending, or growing, in the 5ā² to 3ā² direction when the molecule is double-stranded DNA, the molecular double-helix shape is formed by two linear sugar-phosphate backbones that run opposite each other and twist together in a helical sugar-phosphate backbone is negatively charged and hydrophilic, which allows the DNA backbone to form bonds with water. References Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K., & Walter, P. 2002. Molecular biology of the cell. New York Garland Hames and Nigel Hooper 2005. Biochemistry. Third ed. Taylor & Francis Group New W. R., Scott, E. G., Finegold, S. M., & Baron, E. J. 1986. Bailey and Scottās Diagnostic microbiology. St. Louis Mosby. About Author
Watsondan Crick menerima Hadiah Nobel dalam Kedokteran dan Fisiologi pada tahun 1962. Pada tahun 1955, Arthur Kornberg mengisolasi DNA polimerase pertama. Enzim ini memainkan peran kunci dalam replikasi DNA. Pada tahun 1958, Francis Crick merumuskan "hipotesis sekuens" dan "dogma sentral" biologi molekuler
Jelaskan dengan gambar model DNA menurut Watson dan Crick!JawabGambar model DNA menurut Watson dan Crick sebagai lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat terus OK! š
Terjemahanfrasa BY WATSON AND CRICK dari bahasa inggris ke bahasa indonesia dan contoh penggunaan "BY WATSON AND CRICK" dalam kalimat dengan terjemahannya: was first determined by Watson and Crick in 1953.
Jelaskan Struktur Dna Dengan Bagan Menurut Watson Dan Crick ā Pada tahun 1953, Francis Crick dan James Watson menjelaskan struktur DNA menggunakan model bagan dalam makalah ilmiah mereka yang berjudul āMolekul Struktur DNAā. Model ini menjelaskan bahwa DNA adalah sebuah rantai ganda yang terdiri dari dua heliks berbalik satu sama lain. Setiap heliks terdiri dari rantai nitrogen yang disebut basa nitrogen dan gugus fosfat yang disebut fosfat. Basa nitrogen terdiri dari adenin, guanin, sitosin, dan timin. Setiap basa nitrogen terikat secara spesifik dengan fosfatnya, menciptakan pasangan basa. Adenin membentuk pasangan dengan timin, dan guanin membentuk pasangan dengan sitosin. Model bagan DNA menggambarkan struktur ganda heliks yang dibentuk oleh rantai nitrogen dan fosfat. Setiap heliks berputar searah jarum jam dan berbalik satu sama lain sehingga terbentuk tepi yang disebut basa nitrogen. Basa nitrogen adalah bagian yang paling penting dari rantai nitrogen, karena itulah mereka saling terikat dan membentuk pasangan. Setiap pasangan basa membentuk rantai nitrogen yang disebut rung DNAā. Setiap heliks berputar menyusun dua rantai nitrogen yang berlawanan arah. Setiap rantai merupakan komplementer dari pasangan basa yang lain, sehingga rantai nitrogen saling menyelaraskan. Rantai nitrogen berlanjut ke dalam spiral berikutnya, membentuk struktur ganda heliks. Ini adalah struktur yang disebut dobel heliksā, yang merupakan struktur DNA. Setiap heliks terdiri dari 2 jalur, yang disebut sorotanā. Setiap jalur terdiri dari pasangan basa. Dengan demikian, struktur DNA memiliki dua sisi, yaitu sisi utara dan selatan. Model bagan DNA menggambarkan bahwa struktur DNA terdiri dari dua heliks yang berbalik satu sama lain. Setiap heliks terdiri dari pasangan basa, dan setiap pasangan basa terikat secara spesifik. Ini memungkinkan informasi genetik ditransmisikan dari generasi ke generasi. Dengan menggunakan model bagan, Watson dan Crick mampu menggambarkan struktur DNA yang kompleks. Model bagan ini telah menjadi dasar untuk penelitian biologi modern, seperti genetika, biokimia, dan biologi molekuler. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Jelaskan Struktur Dna Dengan Bagan Menurut Watson Dan 1. Pada tahun 1953, Francis Crick dan James Watson menjelaskan struktur DNA menggunakan model bagan dalam makalah ilmiah 2. Model bagan menggambarkan bahwa DNA adalah sebuah rantai ganda yang terdiri dari dua heliks berbalik satu sama 3. Setiap heliks terdiri dari rantai nitrogen yang disebut basa nitrogen dan gugus fosfat yang disebut 4. Basa nitrogen terdiri dari adenin, guanin, sitosin, dan timin yang saling terikat secara spesifik dengan 5. Setiap basa nitrogen membentuk pasangan dengan basa lainnya, menciptakan rantai nitrogen yang disebut rung DNAā. 6. Setiap heliks berputar searah jarum jam dan berbalik satu sama lain sehingga terbentuk tepi yang disebut basa 7. Setiap heliks berputar menyusun dua rantai nitrogen yang berlawanan arah, membentuk dobel heliksā. 8. Setiap rantai merupakan komplementer dari pasangan basa yang lain, sehingga rantai nitrogen saling 9. Model bagan DNA telah menjadi dasar untuk penelitian biologi modern, seperti genetika, biokimia, dan biologi molekuler. 1. Pada tahun 1953, Francis Crick dan James Watson menjelaskan struktur DNA menggunakan model bagan dalam makalah ilmiah mereka. Pada tahun 1953, Francis Crick dan James Watson menjelaskan struktur DNA menggunakan model bagan dalam makalah ilmiah mereka. Bagan tersebut menggambarkan bagaimana struktur DNA dibentuk dan bagaimana ia berfungsi. Ini adalah bagan yang dikenal sebagai Model Watson-Crick. Model ini menggambarkan struktur DNA sebagai double helix ganda heliks. Heliks ini terdiri dari dua rantai komponen ganda yang saling berputar satu sama lain, seperti tangga yang terbuat dari dua tiang yang berputar satu sama lain. Kedua rantai ini terdiri dari basa nitrogen, yaitu adenin A, guanin G, sitosin C dan timin T. Setiap basa nitrogen berpasangan dengan satu lagi, sehingga pasangan terdiri dari A-T dan G-C. Struktur double helix memungkinkan bagi gen untuk saling bertukar informasi genetic dengan cara membuat salinan diri sendiri. Model ini juga menggambarkan bagaimana struktur DNA terkait dengan genetika. Gen adalah bagian dari DNA yang mengandung informasi untuk membuat protein dan mengatur aktivitas biologis lainnya. Tiap gen berisi instruksi yang berbeda. Sekarang ini, kita tahu bahwa ada sekitar gen di dalam tubuh manusia, masing-masing memiliki informasi yang berbeda. Model Watson-Crick menggambarkan bagaimana informasi genetik ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Model Watson-Crick juga menggambarkan bagaimana protein dibentuk. Struktur DNA berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi genetik. Informasi genetik terkandung dalam urutan basa nitrogen, yang disebut kode genetik. Kode genetik membantu untuk menentukan urutan asam amino yang akan digunakan untuk membuat protein. Protein adalah molekul biologis yang mengatur aktivitas biologis seperti pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi. Dalam model Watson-Crick, struktur DNA menyediakan cara bagi organisme untuk menyimpan informasi genetik dan mengatur aktivitas biologis. Model ini menjadi dasar bagi kajian genetika modern. Konsepnya telah dimodifikasi dan dikembangkan sejak saat itu, tetapi dasar-dasar model tetap sama. Model Watson-Crick telah membantu para ilmuwan untuk memahami bagaimana genetika berfungsi dan bagaimana organisme dapat beradaptasi dan berkembang. 2. Model bagan menggambarkan bahwa DNA adalah sebuah rantai ganda yang terdiri dari dua heliks berbalik satu sama lain. DNA merupakan senyawa kimia yang memiliki sifat unik dan kompleks yang memungkinkan bagi organisme untuk menyimpan informasi genetik yang diwariskan. Struktur DNA ditemukan oleh Watson dan Crick pada tahun 1953, yang menggambarkan DNA sebagai rantai ganda yang terdiri dari dua heliks berbalik satu sama lain. Model bagan yang mereka buat menggambarkan bagaimana heliks berbalik satu sama lain dan membentuk sebuah struktur dengan susunan tertentu. Heliks DNA terdiri dari dua rangkaian karbon, yang dipisahkan oleh molekul gula-fosfat. Molekul gula-fosfat membentuk sebuah ābackboneā dari rantai ganda, sedangkan rantai karbon terisi oleh basa nitrogen berbeda yang disebut adenin, guanin, timin, dan sitosin. Ada empat basa nitrogen yang berbeda yang berperan penting dalam membentuk struktur ini dan memungkinkan untuk informasi genetik untuk disimpan. Basa ini berinteraksi dengan kimia dan berbentuk seperti kunci dan gembok. Basa yang berbeda membentuk pasangan yang disebut basa-pasangan yang pada gilirannya membentuk heliks. Adenin berpasangan dengan timin, sementara guanin berpasangan dengan sitosin. Model bagan Watson-Crick menggambarkan bagaimana rantai ganda heliks DNA terdiri dari dua heliks berbalik satu sama lain. Noda di bagan menggambarkan adanya gugus basa nitrogen, yang membentuk pasangan kunci-gembok yang disebut basa-pasangan. Heliks DNA berputar searah jarum jam dengan satu pihak terbuka dan satu lagi tertutup. Basa-pasangan membentuk struktur ini dengan mengikat kedua heliks bersama-sama. Kedua heliks dari rantai ganda memiliki arah yang berlawanan, yang disebut antiparalel, dan berputar searah jarum jam. Ini memungkinkan genom organisme untuk disimpan dan dicopy dengan mudah. Model bagan ini juga menggambarkan bagaimana rantai ganda DNA dapat memiliki gen yang berbeda yang menyimpan informasi genetik. Gen berisi informasi yang menentukan sifat organisme dan berisi kode genetik yang mengandung instruksi untuk membuat protein. Model bagan Watson-Crick menggambarkan bagaimana rantai ganda DNA dapat berputar dan saling berinteraksi, memungkinkan gen untuk disimpan dan dicopy. Secara keseluruhan, model bagan Watson-Crick menggambarkan bagaimana DNA adalah sebuah rantai ganda yang terdiri dari dua heliks berbalik satu sama lain. Model ini menggambarkan bagaimana gugus basa nitrogen membentuk basa-pasangan, memungkinkan rantai ganda DNA untuk berputar dan saling berinteraksi. Ini juga menggambarkan bagaimana DNA memiliki gen yang berbeda yang menyimpan informasi genetik. Dengan model bagan Watson-Crick, para ilmuwan telah memahami bagaimana DNA dapat disimpan dan dicopy. Model ini menjadi dasar untuk pemahaman yang lebih baik tentang struktur, fungsionalitas, dan evolusi DNA. 3. Setiap heliks terdiri dari rantai nitrogen yang disebut basa nitrogen dan gugus fosfat yang disebut fosfat. Struktur DNA menurut Watson dan Crick adalah sebuah struktur ganda yang terdiri dari dua heliks yang berputar satu sama lain dalam arah yang berlawanan. Setelah penemuan Watson dan Crick, struktur DNA telah menjadi dasar dari biologi molekuler dan telah mengubah cara kita memahami genetika. Model struktur DNA Watson dan Crick awalnya ditunjukkan dalam bentuk bagan, yang menggambarkan heliks ganda yang melingkar satu sama lain dalam arah yang berlawanan. Setiap heliks terdiri dari rantai nitrogen yang disebut basa nitrogen dan gugus fosfat yang disebut fosfat. Basa nitrogen berfungsi untuk menyimpan informasi genetik, sedangkan fosfat-karbon membentuk struktur yang menjaga rantai nitrogen berdekatan. Kedua heliks dilempar satu sama lain dalam arah berlawanan dengan basis nitrogen menghadap ke dalam dan gugus fosfat menghadap ke luar. Ini menyebabkan heliks DNA berbentuk seperti gulungan skala. Pada struktur DNA Watson dan Crick, rantai nitrogen yang melingkar saling berhubungan dalam struktur yang disebut ikatan hidrogen. Ini terjadi ketika gugus atom hidrogen berinteraksi antara satu gugus basa nitrogen dengan gugus basa nitrogen lainnya. Ikatan hidrogen menyebabkan rantai nitrogen tertarik kuat pada satu sama lain, sehingga membentuk struktur heliks. Setiap rantai nitrogen mengandung dua jenis basa nitrogen adenin dan guanin. Adenin berikatan dengan guanin, dan guanin berikatan dengan adenin. Ketika kedua heliks DNA berputar satu sama lain, mereka membentuk struktur yang disebut struktur empat pasang basa. Setiap pasangan basa terdiri dari adenin dan guanin, dan mereka saling berpasangan menciptakan struktur ganda berputar. Struktur empat pasang basa ini adalah unit struktural utama yang menyusun DNA. Struktur ini memungkinkan untuk kode genetik untuk disimpan dan ditransmisikan. Struktur ini juga memungkinkan untuk replikasi DNA, yang memungkinkan bagi organisme untuk menyebarkan informasi genetiknya ke generasi berikutnya. Struktur DNA Watson dan Crick adalah struktur yang sangat kompleks dan kompleks. Ini memungkinkan organisme untuk menyimpan informasi genetiknya, memungkinkan untuk replikasi dan mutasi, dan memungkinkan organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka. Struktur DNA Watson dan Crick telah menjadi dasar dari biologi molekuler dan telah mengubah cara kita memahami genetika. Struktur ini telah memberikan pemahaman baru tentang bagaimana organisme berinteraksi, berevolusi, dan bertahan hidup. 4. Basa nitrogen terdiri dari adenin, guanin, sitosin, dan timin yang saling terikat secara spesifik dengan fosfatnya. Struktur DNA adalah model heliks yang ditemukan oleh Watson dan Crick tahun 1953. Struktur ini merupakan kunci dalam memahami bagaimana informasi genetik dipindahkan dari satu organisme ke organisme lain. Struktur DNA adalah double helix atau heliks ganda yang terdiri dari berbagai jenis basa nitrogen. Struktur DNA ini dipahami lebih lanjut dengan membagi bagian dari heliks menjadi rantai-rantai tunggal yang disebut dengan kata sugars-phosphate backboneā. Rantai-rantai ini disusun secara spiral di sekitar pusat heliks. Basa nitrogen yang berbeda membentuk jenis monomer yang disebut nucleotida. Nucleotida adalah unit dasar dari DNA. Setiap nucleotida terdiri dari gugus fosfat, gula, dan basa nitrogen yang disebut dengan kata sugar-phosphate-baseā atau nucleotide triphosphateā. Basa nitrogen terdiri dari adenin, guanin, sitosin, dan timin. Adenin dan guanin disebut purin, dan sitosin dan timin disebut pirimidin. Basa nitrogen ini saling berikatan secara spesifik dengan fosfatnya. Fosfat merupakan bagian yang terdapat pada setiap nucleotida. Fosfat ini menyediakan rantai backbones sumber energi dan struktur yang memungkinkan untuk membangun molekul DNA. Fosfat ini memiliki dua gugus asam, yaitu gugus asam fosfat dan gugus asam fosfonat. Gugus asam ini terikat secara kovalen dengan gugus karbon di antara rantai gula. Basa nitrogen berikatan dengan rantai gula melalui ikatan hidrogen. Basa nitrogen ada dalam dua bentuk yang terpisah basa nitrogen purin dan basa nitrogen pirimidin. Gugus karbon di antara rantai gula dan basa nitrogen membentuk ikatan kovalen. Ikatan kovalen yang terbentuk antara basa nitrogen purin dan gugus karbon menyebabkan adenin berikatan dengan guanin dan sitosin berikatan dengan timin, yang merupakan ikatan yang paling penting dalam DNA. Ketika berikatan dengan fosfat, basa nitrogen membentuk ikatan hidrogen. Gugus karbon di antara rantai gula dan basa nitrogen membentuk ikatan kovalen. Ikatan kovalen ini memberikan struktur yang kuat pada DNA dan memungkinkan sifat-sifat tertentu untuk berfungsi. Hal ini memungkinkan DNA untuk berjalan maju dan membawa informasi genetik dari satu organisme ke organisme lain. Jadi, basa nitrogen terdiri dari adenin, guanin, sitosin, dan timin yang saling terikat secara spesifik dengan fosfatnya. Basa nitrogen berikatan dengan rantai gula melalui ikatan hidrogen dan gugus karbon menyebabkan adenin berikatan dengan guanin dan sitosin berikatan dengan timin. Fosfat menyediakan rantai backbones yang memungkinkan untuk membangun molekul DNA dan ikatan kovalen antara basa nitrogen dan gugus karbonnya memberikan struktur yang kuat. 5. Setiap basa nitrogen membentuk pasangan dengan basa lainnya, menciptakan rantai nitrogen yang disebut rung DNAā. Struktur DNA merupakan salah satu penemuan penting dalam biologi modern. Struktur DNA ditemukan oleh Francis Crick dan James Watson pada tahun 1953. Watson dan Crick menggambarkan struktur DNA sebagai sebuah heliks ganda. Mereka menemukan bahwa rantai nitrogen dalam DNA terdiri dari dua rantai yang saling berpasangan dan saling berputar atau berputar satu sama lain. Setiap rantai mengandung basis nitrogen yang disebut basa nitrogen. Setiap basa nitrogen berpasangan dengan basa lainnya, membentuk rantai nitrogen yang disebut ārung DNAā. Konsep rung DNA yang ditemukan oleh Watson dan Crick adalah dasar untuk struktur DNA. Struktur DNA terdiri dari dua rantai DNA yang saling berpasangan dan saling berputar satu sama lain. Rung DNA terdiri dari 4 basa nitrogen, yaitu guanin G, adenin A, timin T, dan sitosin C. Basa nitrogen ini berpasangan dengan cara tertentu, membentuk struktur DNA. Basa G berpasangan dengan C, dan basa A berpasangan dengan T. Ini disebut hukum Watson-Crick. Setiap rantai DNA dalam struktur heliks ganda akan berputar satu sama lain sehingga membentuk sebuah heliks dengan tepi yang berbeda. Ujung rantai DNA disebut āujung 3ā²ā, yang menunjukkan bahwa rantai DNA berputar searah jarum jam. Sedangkan ujung lain disebut āujung 5ā²ā, yang menunjukkan bahwa rantai DNA berputar berlawanan arah jarum jam. Basa nitrogen pada rung DNA membentuk ikatan hidrogen yang kuat antara rantai DNA, memungkinkan rantai DNA untuk berputar satu sama lain. Struktur DNA juga memiliki karakteristik lain yang penting. Struktur DNA dapat memiliki kedua ujung yang berbeda, yang disebut ākromosomā. Kromosom ini dapat berisi gen-gen yang mengontrol sifat-sifat organisme. Gen-gen ini akan membentuk rantai nitrogen yang berbeda-beda, yang disebut āDNA replikasiā. DNA replikasi ini akan memungkinkan organisme untuk mengkopi informasi genetiknya dan mengirimkannya ke generasi berikutnya. Struktur DNA yang ditemukan oleh Watson dan Crick sangat penting dalam biologi modern. Ini telah memberikan pencerahan tentang bagaimana gen-gen ditransmisikan dan bagaimana organisme dapat beradaptasi. Dengan mengetahui struktur DNA, para peneliti juga dapat memahami cara kerja molekul DNA, yang dapat digunakan untuk memodifikasi gen-gen organisme dan menciptakan organisme baru. 6. Setiap heliks berputar searah jarum jam dan berbalik satu sama lain sehingga terbentuk tepi yang disebut basa nitrogen. Struktur DNA merupakan aset penting dalam biologi dan telah menjadi bagian penting dari penelitian genetik selama bertahun-tahun. Struktur DNA ditemukan oleh ahli biologi Inggris James Watson dan Francis Crick pada tahun 1953. Watson dan Crick menggambarkan struktur DNA sebagai heliks yang menyerupai tangga yang ditemukan pada tahun 1854 oleh ahli kimia Inggris, Frederick Miescher. Menurut Watson dan Crick, struktur DNA memiliki empat macam basa nitrogen yang disebut adenin A, guanin G, sitosin C dan timin T. Basa nitrogen ini berfungsi sebagai molekul yang menyusun rantai DNA yang terbentuk dari dua heliks yang saling berbalik satu sama lain. Setiap heliks berputar searah jarum jam dan berbalik satu sama lain sehingga terbentuk tepi yang disebut basa nitrogen. Ciri utama struktur DNA adalah bahwa polimer rantai DNA yang terbentuk adalah komplemen antiparalel. Kata komplemen berarti bahwa masing-masing heliks berisi basa nitrogen yang sama seperti pada heliks lain, tetapi dalam urutan yang berlawanan. Hal ini berarti bahwa jika satu rantai DNA adalah A-C-G-T, heliks lainnya akan berisi T-G-C-A. Ini menciptakan basis yang kuat untuk struktur DNA. Basa nitrogen ini juga memiliki sifat yang disebut hydrogen bonding. Hydrogen bonding adalah interaksi antara atom hydrogen dan atom nitrogen yang memungkinkan rantai DNA untuk bersandar satu sama lain. Ini juga memungkinkan untuk mengikat rantai DNA bersama-sama untuk membentuk struktur heliks. Peristiwa ini yang memungkinkan heliks untuk berputar searah jarum jam dan membentuk semacam heliks spiral. Selain itu, ada juga asam nukleat yang terkandung dalam DNA. Asam nukleat adalah molekul yang terdiri dari rantai polinukleotida, yang merupakan rantai polimer dari basa nitrogen. Asam nukleat ini membantu untuk menyimpan informasi genetik dan berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis protein. Asam nukleat berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis protein karena ia memiliki kode genetik yang berisi instruksi untuk pembentukan protein. Pada akhirnya, Watson dan Crick menyimpulkan bahwa struktur DNA adalah heliks ganda yang terdiri dari dua rantai polinukleotida yang saling berbalik satu sama lain. Masing-masing rantai polinukleotida berisi empat basa nitrogen yang berfungsi sebagai molekul yang menyusun rantai DNA. Basa nitrogen ini juga memiliki sifat hydrogen bonding yang memungkinkan untuk mengikat rantai DNA bersama-sama untuk membentuk heliks spiral. Struktur DNA ini juga mengandung asam nukleat, yang berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis protein. 7. Setiap heliks berputar menyusun dua rantai nitrogen yang berlawanan arah, membentuk dobel heliksā. Struktur DNA adalah struktur yang mengandung kode genetik yang ditemukan oleh Watson dan Crick pada tahun 1953. Struktur ini ditentukan dengan menggunakan bagan, yang menggambarkan DNA sebagai dobel heliks berputar. Setiap heliks berputar terdiri dari rantai nitrogen yang terdiri dari gugus fosfat dan pentose karbohidrat bersekutu dengan nitrogen. Gugus fosfat menyediakan jalur untuk rantai nitrogen yang saling berhubungan, dan pentose menyediakan pasangan basa nitrogen yang melekat pada rantai nitrogen. Keduanya membentuk rantai nitrogen yang berlawanan arah, yang disebut dobel heliksā. Setiap heliks berputar terdiri dari dua rantai nitrogen, dan setiap rantai nitrogen berisi gugus fosfat dan pentose. Gugus fosfat berfungsi sebagai penghubung antara rantai nitrogen dan pentose, yang berfungsi sebagai pasangan basa nitrogen. Pasangan basa nitrogen adalah gugus nitrogen yang berisi satu atom nitrogen dan tiga atom karbon. Setiap heliks berputar memiliki dua jenis pasangan basa nitrogen, yaitu Adenin A dan Guanin G, dan Timin T dan Sikin C. Setiap heliks berputar juga mengandung gugus fosfat dan pentose, yang menyediakan jalur untuk rantai nitrogen. Setiap heliks berputar berputar dengan arah yang berlawanan, membentuk dobel heliks. Kedua heliks berputar saling berhubungan satu sama lain, dan setiap heliks berputar terdiri dari rantai nitrogen yang berisi gugus fosfat dan pentose. Gugus fosfat menyediakan jalur untuk rantai nitrogen, dan pentose menyediakan pasangan basa nitrogen yang melekat pada rantai nitrogen. Pasangan basa nitrogen yang terdapat pada setiap heliks berputar adalah Adenin dan Guanin, serta Timin dan Sikin. Pasangan ini disebut basa komplementerā, karena setiap pasangan berpasangan dengan satu sama lain. Keduanya saling menarik, memungkinkan heliks berputar untuk saling bersambung. Jadi, struktur DNA ditentukan oleh Watson dan Crick dengan menggunakan bagan, yang menggambarkan DNA sebagai dobel heliks berputar. Setiap heliks berputar terdiri dari rantai nitrogen yang berisi gugus fosfat dan pentose, yang menyediakan pasangan basa nitrogen yang melekat pada rantai nitrogen. Kedua heliks berputar berputar dengan arah yang berlawanan, membentuk dobel heliks. Pasangan basa nitrogen yang terdapat pada setiap heliks berputar adalah Adenin dan Guanin, serta Timin dan Sikin. 8. Setiap rantai merupakan komplementer dari pasangan basa yang lain, sehingga rantai nitrogen saling menyelaraskan. Struktur DNA Deoxyribonucleic Acid adalah struktur molekul yang berperan penting dalam menyimpan informasi genetik. Struktur ini ditemukan oleh James Watson dan Francis Crick pada tahun 1953. Mereka menggambarkan struktur DNA dengan sebuah model berbentuk heliks bertingkat ganda. Setiap tingkat ganda terdiri dari dua rantai nitrogen yang saling berpasangan. Setiap rantai nitrogen terdiri dari ribonukleotida, yang merupakan gabungan dari gugus fosfat, atom karbon, dan basa nitrogen. Struktur Watson-Crick ini telah diterima hampir secara universal sebagai struktur yang benar dari DNA. Rantai nitrogen utama dalam struktur Watson-Crick terdiri dari tiga subunit berikut gula deoksiribosa, fosfat, dan basa nitrogen. Gula deoksiribosa adalah gula yang berperan penting dalam struktur DNA, dan terdiri dari atom karbon, atom oksigen, dan atom hidrogen. Fosfat menyediakan tempat untuk rantai nitrogen untuk bergerak dan berinteraksi. Basa nitrogen merupakan kunci untuk membuat rantai nitrogen saling berpasangan. Ada empat jenis basa nitrogen yang digunakan dalam struktur DNA, yaitu adenin, guanin, timin, dan sitosin. Setiap rantai nitrogen berpasangan dengan rantai nitrogen lainnya melalui ikatan hidrogen. Ini disebut ikatan basa nitrogen. Setiap rantai nitrogen dalam struktur Watson-Crick berpasangan dengan komplementernya, yang berarti bahwa jika satu rantai nitrogen terdiri dari adenin, maka rantai nitrogen lainnya akan terdiri dari timin. Ini berlaku untuk semua pasangan basa nitrogen. Setiap rantai nitrogen merupakan komplementer dari pasangan basa yang lain, sehingga rantai nitrogen saling menyelaraskan. Struktur Watson-Crick telah berkembang menjadi salah satu dari konsep terpenting dalam biologi molekuler. Struktur ini telah membantu para ilmuwan untuk memahami bagaimana DNA menyimpan informasi genetik dan mengatur replikasi. Struktur ini juga merupakan dasar dari banyak teori biologi molekuler, seperti teori ekspresi genetik dan teori mutasi. Struktur Watson-Crick telah memberikan cara untuk memahami bagaimana organisme tumbuh dan berubah melalui proses seleksi alam. Struktur ini juga telah memberikan dasar untuk banyak teknologi biologi molekuler, seperti teknik pembuatan gen yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk bioteknologi yang berguna. 9. Model bagan DNA telah menjadi dasar untuk penelitian biologi modern, seperti genetika, biokimia, dan biologi molekuler. DNA Deoxyribonucleic Acid adalah sebuah molekul yang memiliki informasi genetik dalam struktur sel yang ditemukan pada semua organisme yang hidup. Struktur DNA telah diteliti dan dibahas sejak tahun 1950, ketika James Watson dan Francis Crick menemukan model DNA double helix. Model mereka menggambarkan DNA sebagai sebuah rantai ganda yang berputar seperti tangga yang terdiri dari dua heliks yang terhubung dengan satu sama lain. Mereka juga mengidentifikasi komponen utama dari DNA, yaitu basa nitrogen yang disebut purin dan pirimidin. Kedua basa ini menyusun perempatan yang disebut basa pasang. Model bagan Watson-Crick memiliki beberapa komponen utama. Secara umum, DNA adalah sebuah rantai ganda yang dibentuk oleh dua heliks berputar satu sama lain. Heliks ini terdiri dari cincin susunan basa nitrogen yang disebut basa pasangan, yang terdiri dari guanin G dan adenin A, serta timin T dan sitosin C. Basa-basa ini dihubungkan oleh ikatan fosfodiester, yang memungkinkan heliks untuk berputar satu sama lain. Selain itu, DNA juga memiliki rantai polinukleotida yang berupa heliks yang berputar berlawanan arah. Model bagan DNA telah menjadi dasar untuk penelitian biologi modern, seperti genetika, biokimia, dan biologi molekuler. Ini karena model ini memungkinkan untuk memahami cara DNA menyimpan, mentransmisikan, dan mengubah informasi genetik. Model Watson-Crick telah membantu para ilmuwan untuk memahami bagaimana organisme menyimpan dan mentransmisikan informasi genetik dari generasi ke generasi. Ini juga telah membantu para ilmuwan untuk mengembangkan teknologi untuk memodifikasi DNA untuk tujuan tertentu. Model bagan DNA telah membantu untuk menjelaskan banyak proses biologi, termasuk replikasi DNA, pembelahan sel, dan proses lain yang terlibat dalam pembuatan protein. Model ini juga telah membantu untuk mengidentifikasi mutasi yang terjadi pada DNA, yang dapat mengubah informasi genetik dan menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit yang disebabkan oleh mutasi gen. Model ini juga telah membantu untuk mengembangkan teknik seperti PCR Polymerase Chain Reaction, yang digunakan untuk memodifikasi DNA untuk tujuan tertentu. Model bagan DNA telah menjadi dasar untuk penelitian biologi modern, seperti genetika, biokimia, dan biologi molekuler. Model Watson-Crick telah membantu para ilmuwan untuk memahami cara DNA menyimpan, mentransmisikan, dan mengubah informasi genetik. Ini telah menjadi dasar untuk memahami bagaimana organisme menyimpan dan mentransmisikan informasi genetik dari generasi ke generasi dan membantu para ilmuwan untuk mengembangkan teknologi untuk memodifikasi DNA untuk tujuan tertentu. Model bagan DNA telah membantu untuk menjelaskan banyak proses biologi, termasuk replikasi DNA, pembelahan sel, dan proses lain yang terlibat dalam pembuatan protein. Model ini juga telah membantu untuk mengidentifikasi mutasi yang terjadi pada DNA, yang dapat mengubah informasi genetik dan menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit yang disebabkan oleh mutasi gen. Ini juga telah membantu untuk mengembangkan teknik seperti PCR Polymerase Chain Reaction, yang digunakan untuk memodifikasi DNA untuk tujuan tertentu. Dengan demikian, model bagan DNA telah menjadi dasar penting untuk penelitian biologi modern dan membantu para ilmuwan untuk mengerti bagaimana organisme bekerja.
perpuslimabackupmenerbitkan Buku IPA Kelas 9 Semester 1 pada 2021-05-30. Bacalah versi online Buku IPA Kelas 9 Semester 1 tersebut. Download semua halaman 251-300.
Carolyn LaRoche, Jeremy Battista Carolyn LaRoche Carolyn LaRoche has been a high school science teacher for twenty years. Her specialties include biology, chemistry, forensic science and anatomy and physiology. She also has laboratory research experience. Carolyn holds a BA in Biological Sciences/Premed and a MS in Forensic Chemistry. View bio Instructor Jeremy Battista Jeremy has a master of science degree in education. View bio Learn about Watson and Crick's model of DNA. Discover who Watson and Crick are, study their experiment on DNA, the base pairing of DNA, and the DNA model structure. Updated 02/03/2022 Table of ContentsWatson and Crick Experiment Watson and Crick Base Pairing Watson and Crick Model of DNA Lesson SummaryShow How did Watson and Crick determine the structure of DNA? The Watson and Crick DNA structure is a collaboration of the work of many scientists dating back several decades before their model became a reality. Basing their ideas and research on the ideas of Linus Pauling's three dimensional proteins, Chargaff's composition studies of DNA, and Rosalind Franklin's X-ray images, they were able to create the double helix structure of DNA. What are Watson-Crick base pairs? Watson and Crick base pairs are based on the findings of Erwin Chargaff. When studying the chemical composition of DNA, he found that no matter how much adenine was present percentage there was an equal percent of thymine. The same proved true for guanine and cytosine. This became known as Chargaff's Rule and how Watson and Crick determined the base pairs of adenine to thymine and cytosine to guanine in complementary strands of DNA. What two things did Watson and Crick discover? Watson and Crick determined that DNA was double-stranded and took the shape of a twisted ladder or double helix. They also proved that complementary bases paired up with each other in the double strand of DNA. Adenine always pairs with thymine and guanine always pairs with cytosine. What is Watson and Crick model of DNA? The Watson and Crick model of DNA is a double stranded helix. Phosphate molecules make up the back bone of each strand and the complementary bases bond along the "rungs" of the twisted ladder shape with hydrogen bonding. The two connected strands of DNA run in opposite directions, making them complementary to each other. Science is often collaborative, whether intentional or not. This collaborative nature is demonstrated through Watson and Crick's experiments, which were based on the ideas and research of several other scientists including To unlock this lesson you must be a Member. Create your account History of DNA ModelsUp until James Watson and Francis Crick's experiments, we had very little understanding of exactly what made living things look and appear as they do. Other models had been proposed, but Watson and Crick believed that these models were inferior for numerous reasons that we'll not get into here. Their own model became the basis for our concept of DNA and helped unlock the genetic code of all living things. In 1953, Francis Crick and James Watson developed what would be henceforth known as the Watson and Crick Model of DNA, which supposes that DNA exists in a double-helical twisted ladder structure of phosphate chains with matching nucleotides. DNA, as we well know, stands for deoxyribonucleic acid and is the backbone or blueprints for all life as we understand it. An error occurred trying to load this video. Try refreshing the page, or contact customer support. Coming up next What Is DNA Replication? - Conservative, Semi-Conservative & Dispersive Models Replay Your next lesson will play in 10 seconds Video Quiz Course DNA is a long chain polymer composed of many monomers. Monomers are singular units of the long chain known as a polymer. In DNA the monomers are called nucleic acids. A complete, individual molecule of genetic material contains a phosphate group, a five carbon sugar deoxyribose and a nitrogenous base. The four nitrogenous bases found in DNA include guanine, cytosine, adenine and thymine, or G, C, A and T. In a single strand segment of DNA, each monomer has a phosphate molecule that acts as its backbone, followed by the five-carbon deoxyribose. Attached the deoxyribose is the nucleic acid; adenine, thymine, cytosine or guanine. To make DNA double-stranded and form the double helix, a complementary strand is attached to the original strand via a bond called a hydrogen bond. The second strand is considered complementary because it runs in the opposite direction, as proposed by Watson and Crick. The nucleic acids that are hydrogen bonded follow Chargaff's Rule of adenine always being attached to thymine and cytosine bonding to guanine. Unless an error occurred in the replication of the DNA during the cell cycle, there is no exception to this rule. This matching of nitrogenous bases is called Watson and Crick base pairing. To unlock this lesson you must be a Member. Create your account The Watson and Crick Model of DNA shows a double stranded helix, that resembles a twisted ladder. From this model, it was discovered that To unlock this lesson you must be a Member. Create your account James Watson and Francis Crick are the men credited with discovering the currently accepted model of the structure of DNA, or deoxyribonucleic acid. They based their model on the research and findings of several other scientists, including Linus Pauling, Erwin Chargaff and Rosalind Franklin. Although the work of Rosalind Franklin has been historically overlooked, it was essential to the development of Watson and Crick's model of a double helix that resembles a twisted ladder. To unlock this lesson you must be a Member. Create your account Basis for the ModelPrior to Watson and Crick, it was understood that there was a blueprint for all life and that this blueprint consisted of nucleotides and phosphate strands. Throughout the late 1800s and into the early 1900s advances had been made in finding this blueprint, but nothing as concrete as what was to come. Watson and Crick were able to determine that the four nucleotides contained in DNA cytosine, guanine, thymine, and adenine would only pair up in certain ways adenine to thymine, guanine to cytosine. They had borrowed this idea from Erwin Chargaff, and they also ran with a helical theory proposed by Rosalind Franklin, whose photographs of DNA gave them a basis from which to start. Unfortunately, Franklin was not asked permission to see the photos and was also not credited for her contribution in the discovery. History of DNA ModelsUp until James Watson and Francis Crick's experiments, we had very little understanding of exactly what made living things look and appear as they do. Other models had been proposed, but Watson and Crick believed that these models were inferior for numerous reasons that we'll not get into here. Their own model became the basis for our concept of DNA and helped unlock the genetic code of all living things. In 1953, Francis Crick and James Watson developed what would be henceforth known as the Watson and Crick Model of DNA, which supposes that DNA exists in a double-helical twisted ladder structure of phosphate chains with matching nucleotides. DNA, as we well know, stands for deoxyribonucleic acid and is the backbone or blueprints for all life as we understand it. Basis for the ModelPrior to Watson and Crick, it was understood that there was a blueprint for all life and that this blueprint consisted of nucleotides and phosphate strands. Throughout the late 1800s and into the early 1900s advances had been made in finding this blueprint, but nothing as concrete as what was to come. Watson and Crick were able to determine that the four nucleotides contained in DNA cytosine, guanine, thymine, and adenine would only pair up in certain ways adenine to thymine, guanine to cytosine. They had borrowed this idea from Erwin Chargaff, and they also ran with a helical theory proposed by Rosalind Franklin, whose photographs of DNA gave them a basis from which to start. Unfortunately, Franklin was not asked permission to see the photos and was also not credited for her contribution in the discovery. To unlock this lesson you must be a Member. Create your account Register to view this lesson Are you a student or a teacher? Unlock Your Education See for yourself why 30 million people use Become a member and start learning now. Become a MemberAlready a member? Log In Back Resources created by teachers for teachers Over 30,000 video lessons & teaching resourcesāall in one place. Video lessons Quizzes & Worksheets Classroom Integration Lesson Plans I would definitely recommend to my colleagues. ItĆ¢ā¬ā¢s like a teacher waved a magic wand and did the work for me. I feel like itĆ¢ā¬ā¢s a lifeline. Back Create an account to start this course today Used by over 30 million students worldwide Create an account Explore our library of over 88,000 lessons
. a4s6arv5g5.pages.dev/114a4s6arv5g5.pages.dev/117a4s6arv5g5.pages.dev/306a4s6arv5g5.pages.dev/287a4s6arv5g5.pages.dev/211a4s6arv5g5.pages.dev/235a4s6arv5g5.pages.dev/74a4s6arv5g5.pages.dev/311a4s6arv5g5.pages.dev/37
jelaskan model dna menurut watson dan crick